Kamis, 17 Juli 2008

Never Ending Learning

Suatu hari saya dan rekan2 satu tim dalam pusat studi serat alam dipanggil Asmanto M.Sc untuk membahas rencana setengah tahun kedepan. Dengan diskusi dan tanya jawab yang ketat akhirnya kami mengiyakan perintah beliau yang kami rasa begitu berat. Nampaknya dosen struktur tekstil 1 ini tahu bahwa tugasnya ini berat bagi kami. Dengan bijak, pak Asmanto memberi semangat untuk hal ini. Saya pikir, pemberian motivasi dari beliau juga dapat dinikmati oleh kita semua dan saya saya pikir hal ini penting.
Dia menyarankan kami, untuk mengaktifkan potensi otak kanan, denga cara sholat shubuh tepat waktu dan di masjid. Beliau mengatakan,” kalo sekedar sholat shubuh maknannya kurang karena anda bisa saja sholat jam 6 dan dikost lagi, tidak ada tantanganya!!,”
Kenapa harus dimasjid ? Justru pentingnya disini. Ketika kita keluar untuk sholat pada pagi hari udara saat itu masih sangat sejuk, sangat segar dan oksigen akan memenuhi otak anda ketika itu sehingga otak anda akan bisa bekerja secara maksimal. Jurus kedua belajar.!! Percuma kalian sholat terus namun tidak belajar. Yang namanya belajar pasti akan mengalami kesusahan dan disitu kamu akan diuji keistiqomahannya kepada Tuhan maka jadilah pribadi yang tahan banting.
Beliau yang kini sedang menempuh S3 ini memberikan kisah ketahanan beliau dalam belajar. Ketika dia sedang meneliti serat staple dia mencoba sampai 28 kali dan rela menjual mobil vios yang baru dibeli 2 tahun yang lalu demi mengetahui serat tersebut. Beliau mengatakan mungkin apabila tidak istiqomah saya akan stress karena telah keluar banyak uang namun hasilnya tidak karuan.
Dan akhirnya Allah memberikan jalan yang terbaik, penelitianya goal dan telah dipatenkan baru-baru ini.
Bagi saya dua jurus ini yang paling penting sebagai pembuka, sebenarnya masih banyak jurus lain yang diberikan namun belum bisa dipaparkan sekarang. Selamat mencoba.

2 komentar:

johan_kebumen mengatakan...

ya, patut di coba !

Anonim mengatakan...

nulis dewe, komentar dewe eh matur nuwun wis ngewangi reresik