Senin, 30 Juni 2008

Desalinasi air laut part 1

PENDAHULUAN

Air merupakan kata yang sering kita dengar dan banyak sekali manfaatnya, dimana 97.5% bumi kita terdiri dari air namun yang layak dikonsumsi hanya 2.5 % ini menunjukan begitu besar jumlah air namun sedikit sekali air yang bisa digunakan dalam aktivitas sehari-hari. kelangkaan air bersih menjadi kendala tersendiri di kota besar seperti Jakarta, Palembang, Bandung dll. Sedikitnya resapan air dan seringnya banjir membuat air yang biasa dikonsumsi menjadi kotor dan berpengaruh pada kualitas air yang kita gunakan. Belum lagi pengaruh hujan asam dan polusi udara yang memperburuk kualitas air.

Berikut daftar hujan asam yang ada di Indonesia selama Novenber, Desember 2007.

Kota

November 2007

Desember 2007

Jakarta (BMG pusat)

4.39

4.35

Bandung

4.98

4.67

Citeko (jabar)

5.52

4.57

Ngurah Rai(bali)

5.59

5.92

Palembang

5.85

5.50

Kelangkaan air bersih tidak saja melanda Indonesia tetapi sudah menjadi masalah global. Di Spanyol Sevilla sacrament sampai Sydney air bersih menjadi masalah yang di perdebatkan dalam politik di Negara tersebut baik di tingkat daerah sampai nasional.(WWF ; 2007).

Pengaruhnya dengan kesehatan, air merupakan zat yang selalu digunakan dalam kehidupan manusia. Dan suatu sarana utama untuk menigkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan. Tiap hari manusia membutuhkan air untuk mandi, mencuci, minum,dll. Kebutuhan air untuk dugunakan sangatlah krusial karena harus air yang baik, bersih, dan menyehatkan. Peningkatan kualitas dan kuantitas air dengan jalan mengadakan pengelolaan terhadap air yang baik akan membantu masyarakat dalam pemanfaatan air.

Berangkat dari hal itu, pengolahan pengadaaan air dalam skala besar sangatlah penting sehingga akan membantu masyarakat dalam mengelola air. Sebenarnya pengolahan air dengan desalinasi merupakan cara lama untuk mendatangkan air dalam skala besar namun untuk memperbaiki cara desalinasi konvensional diperlukan cara khusus dan modern, tidak hanya itu juga cara tersebut harus murah dan tahan lama. Ada beberapa metode untuk menangani kelangkaan air tersebut. Yaitu dengan distilasi konvensional, reverse osmosis, elektro dialysis dan distilasi membrane. Dari tiga pertama terdapat masalah dengan mahalnya pembuatan alat dan yang terakhir merupakan teknologi khusus untuk memurnikan air dengan biaya rendah. desalinasi system ditilasi membrane bisa dengan memurnikan air hujan atau air laut.

TUJUAN

Membran distilasi merupakan suatu teknologi pemisahan baru bertujuan untuk mengatasi masalah pemisahan dengan membran generasi sebelumnya yaitu masalah fouling seperti yang terjadi pada membran reverse osmosis dan ultra. Keuntungan menggunakan membran diantaranya untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan konsumsi energi, karena pemisahan dengan membran berlangsung pada temperatur dan tekanan yang relatif rendah serta tidak menggunakan aditif kimia. (Mahreni dan Suryanto; 2003).

Distilasi membran adalah proses pemisahan dengan menggunakan membran yang terbuat dari bahan polimer yang bersifat hidrophobik. Gaya dorong pada kedua sisi membran adalah beda tekanan uap. Uap yang ada di sisi umpan masuk ke dalam pori-pori membran secara konveksi dan difusi menuju ke sisi permeat. Di sisi permeat uap diembunkan oleh fluida cair sebagai pengangkut permeat kemudian keluar dari modul membran. Sepanjang perjalanan uap dari sisi umpan ke sisi permeat melalui pori-pori mendapat hambatan perpindahan masa dan perpindahan panas. Yaitu hambatan perpindahan di sisi umpan, hambatan di dalam pori-pori dan hambatan di sisi permeat(Takenaka Co. ; 2001)

TINJAUAN PUSTAKA

Membrane boleh didefinisikan sebagai penghalang antara dua fasa, Bahan bahan yang bisa melewati lubang tergantung oleh partikel yang mau melewati dan tergantung membrane apa yang akan dilewati. Distilasi membran adalah proses pemisahan dengan menggunakan membran yang terbuat dari bahan polimer yang bersifat hidrophobik, distilasi ini juga mengaplikasikan panas dan teknologi membrane yang tinggi. Gaya dorong pada kedua sisi membran adalah beda tekanan uap. Uap yang ada di sisi umpan masuk ke dalam pori-pori membran secara konveksi dan difusi menuju ke sisi permeat. Di sisi permeat uap diembunkan oleh fluida cair sebagai pengangkut permeat kemudian keluar dari modul membran. Sepanjang perjalanan uap dari sisi umpan ke sisi permeat melalui pori-pori mendapat hambatan perpindahan masa dan perpindahan panas. Yaitu hambatan perpindahan di sisi umpan, hambatan di dalam pori-pori dan hambatan di sisi permeat.

Air laut diambil dengan pompa untuk dialirkan pada membrane module didalam membrane modul, air laut dipanaskan dari system pemanas (sumber panas pemanfaatan limbah sampah/panas bumi) setelah dipanaskan uap masuk melalui sela sela porus hidrophobik setebal 300micron. Yang lewat hanya air murni sedangkan impurities tidak.


Tidak ada komentar: